Donderdag 14 Maart 2013

  • Perjuangan bangsa Indonesia selamabertahun – tahun akhirnya mencapaikemerdekaaan. Sejak proklamasi tanggal17 Agustus 1945, Indonesia sudah menjadinegara yang merdeka, dimana telah terlepasdari belenggu penjajahan. Kemerdekaan yang telah diraihmelalui perjuangan yang berat, tentunyaharus dipertahankan. Perjuangan yangdilakukan meliputi perjuangan secara fisikdan secara diplomasi.
  • 3. A. Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia1. Perjuangan secara Fisik Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesiamemproklamasikan kemerdekaannya. Akan tetapi, ada pihak-pihak yangtidak mengakui kedaulatan pemerintahan Republik Indonesia. Ketikanegara kita memproklamasikan kemerdekaan, tentara Jepang masih adadi Indonesia. Pada tanggal 29 September 1945 tentara Sekutu danpasukan NICA tiba di Indonesia dan mendarat di Pelabuhan TanjungPriok. Tentara Sekutu membantu NICA yang ingin membatalkankemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia tidak ingin lagi menjadibangsa yang terjajah. Rakyat Indonesia bangkit melawan tentara Sekutudan NICA. Rakyat Indonesia menggunakan senjata rampasan dari Jepangdan senjata tradisional yang ada. Berkobarlah pertempuran di mana-mana
  • 4. Sekutu memerintahkan rakyat Surabayamenyerahkan senjatanya. Penyerahan paling lambattanggal 9 November 1945 pukul 18.00 WIB. Apabilaultimatum tersebut tidak dilaksanakan, Kota Surabayaakan diserang dari darat, laut, dan udara Tanggal 10 November 1945 pukul 06.00, tentaraSekutu menggempur Surabaya dari darat, laut maupunudara. Di bawah pimpinan Gubernur Suryo dan Sutomo(Bung Tomo) rakyat Surabaya tidak mau menyerahkansejengkal tanah pun kepada tentara Sekutu. Denganpekik Allahu Akbar, Bung Tomo membakar semangatrakyat. Dalam pertempuran yang berlangsung sampaiawal Desember itu gugur beribu-ribu pejuangIndonesia. Pemerintah menetapkan tanggal 10November sebagai Hari Pahlawan. Hari Pahlawan untukmemperingati jasa para pahlawan. Perlawanan rakyatSurabaya mencerminkan tekad perjuangan seluruhrakyat Indonesia.
  • 5. b. Pertempuran Lima Hari di Semarang Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15 Oktober 1945. Kurang lebih 2000 pasukan Jepang berhadapan dengan TKR dan para pemuda. Peristiwa ini memakan banyak korban dari kedua belah pihak. Dr. Karyadi menjadi salah satu korban sehingga namanya diabadikan menjadi nama salah satu Rumah sakit di kota Semarang sampai sekarang. Untuk memperingati peristiwa tersebut maka pemerintah membangun sebuah tugu yang diberi nama Tugu Muda.
  • 6. c. Pertempuran Ambarawa Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris di bawah pimpinan Brigjen Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu. Setelah itu menuju Magelang, karena Sekutu diboncengi oleh NICA dan membebaskan para tawanan Belanda secara sepihak maka terjadilah perlawanan dari TKR dan para pemuda. Pasukan Inggris akhirnya terdesak mundur ke Ambarawa. Dalam peristiwa tersebut Letkol Isdiman gugur sebagai kusuma bangsa. Kemudian Kolonel Sudirman terjun langsung dalam pertempuran tersebut dan pada tanggal 15 Desember 1945. Karena jasanya maka pada tanggal 18 Desember 1945 Kolonel Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan berpangkat Jendral. Sampai sekarang setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari Infantri
  • 7. d. Pertempuran Medan Area Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda dan NICA di bawah pimpinan Brigjen T.E.D. Kelly mendarat di Medan. Pada tanggal 13 Oktober 1945 para pemuda yang tergabung dalam TKR terlibat bentrok dengan pasukan Belanda, sehingga hal ini menjalar ke seluruh kota Medan. Hal ini menjadi awal perjuangan bersenjata yang dikenal dengan Pertempuran Medan Area.
  • 8. e. Bandung Lautan Api Kota Bandung dimasuki pasukan Inggris pada bulan Oktober 1945. Pada tanggal 21 November 1945 Sekutu mengultimatum agar kota Bandung dikosongkan. Hal ini tidak diindahkan oleh TRI dan rakyat. Perintah ultimatum tersebut diulang tanggal 23 Maret 1946. Pemerintah RI di Jakarta memerintahkan supaya TRI mengosongkan Bandung, tetapi pimpinan TRI di Yogyakarta mengintruksikan supaya Bandung tidak dikosongkan. Akhirnya dengan berat hati TRI mengosongkan kota Bandung. Sebelum keluar Bandung pada tanggal 23 Maret 1946 para pejuang RI menyerang markas Sekutu dan membumihanguskan Bandung bagian selatan. Untuk mengenang peristiwa tersebut Ismail Marzuki mengabadikannya dalam sebuah lagu yaitu Hallo-Hallo Bandung.
  • 9. 2. Perjuangan secara Diplomasi a. Perundingan Linggarjati Perundingan Linggarjati dilakukan pada tangga 10 November 1946 di Linggarjati, dekat Cirebon. Dalam perundingan ini, Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir sedangkan Belanda diwakili oleh Prof. Scermerhorn. Perundingan tersebut dipimpin oleh Lord Killearn. Berikut ini beberapa keputusan Perundingan Linggarjati :
  • 10. 1. Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia meliputi Jawa, Madura, dan Sumatra.2. Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama membentuk Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang salah satu negara bagiannya adalah Republik Indonesia.3. Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya.
  • 11. b. Perundingan Renville Perundingan Renville dilaksanakan di atas Geladak Kapal Renville milik Amerika Serikat pada tanggal 17 Januari 1948. Dalam perundingan tersebut, pemerintah Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Amir Syarifuddin. Sedangkan Belanda diwakili oleh Abdul Kadir Widjojoatmodjo. Hasil perundingan tersebut adalah:1. wilayah Indonesia diakui berdasarkan garis demarkasi (garis van Mook),2. Belanda tetap berdaulat atas seluruh wilayah Indonesia sampai Republik Indonesia Serikat terbentuk,3. kedudukan RIS dan Belanda sejajar dalam Uni Indonesia- Belanda,4. RI merupakan bagian dari RIS, dan5. pasukan RI yang berada di daerah kantong harus ditarik ke daerah RI.
  • 12. c. Perundingan Roem – Royen Perjanjian Roem-Royen diadakan tanggal 14 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Sebagai wakil dari PBB adalah Merle Cochran (Amerika Serikat), delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh van Royen. Dalam perundingan Roem-Royen, masing-masing pihak mengajukan statement. Delegasi Indonesia menyatakan kesediaan pemerintah Republik Indonesia untuk:1. menghentikan perang gerilya,2. bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan, dan3. ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag untuk mempercepat pengakuan kedaulatan kepada Negara Indonesia Serikat dengan tanpa syarat.
  • 13. Pernyataan dari delegasi Belanda, yaitu:1. menyetujui kembalinya pemerintah RI ke Yogyakarta,2. menjamin penghentian gerakan militer dan pembebasan semua tahanan politik,3. tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh RI sebelum 19 Desember 19484. menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari RIS, dan5. berusaha agar KMB segera diadakan sesudah RI kembali ke Yogyakarta. Dari dua usulan tersebut akhirnya diperoleh kesepakatan yang ditandatangani tanggal 7 Mei 1949. Kesepakatan antara lain:1. Pemerintah RI dan Belanda sepakat untuk menghentikan tembak- menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan.2. Pemerintah Belanda akan segera mengembalikan pemerintah Indonesia ke Yogyakarta, dan3. kedua belah pihak sepakat untuk menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda
  • 14. d. Konferensi Meja Bundar (KMB) Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan tindak lanjut dari Perundingan Roem-Royen. KMB merupakan langkah nyata dalam diplomasi untuk mencari penyelesaian sengketa Indonesia – Belanda. Kegiatan KMB dilaksanakan di Den Haag, Belanda tanggal 23 Agustus sampai 2 November 1949. Dalam KMB tersebut dihadiri delegasi Indonesia, BFO, Belanda, dan perwakilan UNCI. Berikut ini para delegasi yang hadir dalam KMB :1. Indonesia terdiri dari Drs. Moh. Hatta, Mr. Moh. Roem, Prof.Dr. Mr. Soepomo.2. BFO dipimpin Sultan Hamid II dari Pontianak.3. Belanda diwakili Mr. van Maarseveen.4. UNCI diwakili oleh Chritchley..
  • 15. Setelah melalui pembahasan yang cukup panjang,akhirnya KMB menghasilkan beberapa keputusan berikut:1. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.2. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.3. Masalah Irian Barat akan diadakan perundingan lagi dalam waktu 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan RIS.4. Antara RIS dan Kerajaan Belanda akan diadakan hubungan Uni Indonesia Belanda yang dikepalai Raja Belanda.5. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet akan diserahkan kepada RIS.6. Tentara Kerajaan Belanda selekas mungkin ditarik mundur, sedang Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa para anggotanya yang diperlukan akan dimasukkan dalam kesatuan TNI.
  • 16. Berikut ini dampak dan pengaruh KMB bagi rakyat Indonesia.• Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia.• Konflik dengan Belanda dapat diakhiri dan pembangunan segera dapat dimulai.• Irian Barat belum bisa diserahkan kepada Republik Indonesia Serikat.• Bentuk negara serikat tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
  • 17. B. Masa Demokrasi Liberal.a) Kurun Waktu (1945 – 1949) Dalam kurun waktu ini daya upaya Bangsa Indonesia masih ditujukan bagi Mempertahankan Negara Proklamasi Indonesia dari segala bentuk rongrongan baik yang berasal dari pihak Belanda melalui Nica maupun dari dalam negeri, sehingga UUD 1945 tidak berhasil dijalankan sebagaimana mestinya.b) Kurun Waktu ( 1950 – 1959) Berdasarkan persetujuan konferensi meja bundar, bahwa agar kedaulatannya diakui Belanda maka Indonesia harus dalam bentuk RIS. Yang terdiri atas Negara proklamasi Indonesia, Negara Indonesia Timur, Sumatera Timur dll. Dengan Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Pada mas ini berlaku UUDS 1950.
  • 18. c) Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada tanggal 5 Juli 1959. Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden, yang berisi:1. Pembubaran Konstituante.2. Kembali ke UUD 19453. Pembentukan MPRS yang terdiri dari anggota DPR ditambah tusan daerah/ golongan. Serta pembentukan DPAS.
  • 19. C. Masa Orde Lama Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 keadaan tatanegara Indonsia sudah mulai membaik, namunkeadaan demikian dimanfaatkan oleh komunis dalammenanamkan pengaruhnya dalam NKRI. Buah dariperbuatan pihak komunis tersebut adalah munculnyaideologi Manipol Usdek serta konsep nasakom. Puncakdari kegiatan ntesebut adala peristiwa G-30-S/PKI,pada tanggal 30 September 1965 yang bditandaidengan pembunuhan terhadap Para jendral AD.Namun Pemberontakan ini dapat ditumpas padatanggal 1 Oktober 1965, sehingga dikenang sebagi hari“Kesaktian Pancasila”.
  • 20. D. Masa Ore Baru. Orde Baru merupakan tatanan seluruh kehidupanrakyat, bangsa dan negara Ri yang diletakkan pada kemurnianpelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Dillihat dari prosesnyamerupakan suatu reaksi dan koreksi terhadap praktek-praktekpenyelewengan yang terjadi pada masa Orde Lama. Orde Barudiharapkan mampu untuk memiliki sikap ndan tekat mentalyang baik dan mendalam dalam mengabdi kepada masyarakat. Orde Baru dimulai dengan keluarnya Supersemar (SuratPerintah Sebelas Maret ) pada tanggal 11 Maret 1966 olehPresiden Soekarno yang memberikan kekuasaan penuh kepadaPanglima Angkatan Darat Letjen Soeharto untuk memulihkankeamanan dengan jalan menindak pengacau keamanan yangdilakukan oleh PKI beserta ormas-ormasnya. Namun dalam perjalannya seperti masa-masasebelumnya juga terjadi penyelewengan oleh beberapaoknum, sehingga memunculkan Orde Reformasi.
  • 21. E. Masa Reformasi Reformasi dapat diartikan kembalimelakukan usaha-usaha dalam menyusunsuatu sistem agar dapat kembali kepada cita-cita awal, yaitu Pancasila dan UUD 1945 sertamenjalankannya secara murni dan konsekuen.Agar tercapai tujuan negara sebagaimana yangtermaktub dalam UUD 1945.
  • 22. KESIMPULAN Dari makalah di atas dapat kita simpulkan bahwa bangsa Indonesiabertekad untuk mempertahankan kemerdekaan dengan berjuangmengusir bangsa asing yang ingin kembali menjajah Indonesia.Proklamasi kemerdekaan bukanlah akhir bukanlah akhir dari perjuanganbangsa Indonesia masih harus melakukan perjuangan mempertahankankemerdekaan. Dalam rangka mempertahankan kemerdekaan banyak terjadipertempuran fisik, seperti pertempuran Lima Hari di Semarang,pertempuran Ambarawa, Pertempuran 10 November di Surabaya,pertempuran Medan Area di Medan, peristiwa Bandung Lautan Api.Selajutnya perjuangan diplomasi, Indonesia telah beberapa kalimengadakan perundingan dengan belanda. Namun, perjanjian itu selaludilanggar oleh Belanda. Selanjutnya, komisi PBB untuk Indonesia atauUNCI ( United Nations Comission for Indonesia) mempertemukankembali Belanda dengan Indonesia di meja perundingan. Perundinganyang ditempuh antara lain perundingan Roem-Royen, KMB, PerjanjianLinggarjati. Kemerdekaan yang telah dipertahankan hendaknya kitamanfaatkan dengan hal-hal positif yang membawa dampak baik bagibangsa kita dan seluruh warga Negara Indonesia

  • Sumber

    0 opmerkings:

    Plaas 'n opmerking